Kakek
dan Dua Orang Cucunya
Di
pinggiran kota terdapat sebuah perkampungan, di sana tinggal seorang kakek
dengan dua orang cucunya. Kakek yang bernama Hamidin dan kedua orang cucunya
bernama Lisa dan Yoyo. Kedua cucu kakek Hamidin ditinggalkan oleh kedua
orang tuanya ketika mereka masih kecil. Sehingga membuat sekolah mereka sempat
terputus, karena kakek Hamidin tidak sanggup untuk membiayai biaya sekolah
kedua cucunya itu.Kakek hanya seorang pemulung, tetapi Lisa dan Yoyo tidak
perna mengeluh kepada kakek.
Suatu hari kakek Hamidin melewati sebuah
Sekolah Dasar, kakek terhenti sejenak di depan gerbang sekolah, kakek berkata
dalam hati "ingin sekali saya memasukkan kedua cucu saya ke sekolah
ini, tapi apa daya" setelah kakek tersadar akan lamunannya kakek
tertawa sendiri. Ketika kakek berniat akan pergi dari depan gerbang sekolah,
keluarlah seoarang yang memakai baju yang begitu rapi, bagus dan bersih.
Kemudian di memanggil kakek,
" ada apa kek?"
tanya pemuda itu, yang kebetulan kepala sekolah di sekolah yang dilihat oleh kakek
tadi.
" tidak ada apa-apa
cuman mau lihat-lihat saja" kakek menjawab dengan nada suara yang
gemetaran.
" kakek tidak perlu
takut, siapa tahu saya bisa membantu". kata kepala sekolah itu.
kakek pun menjelaskan keinginannya kepada kepala sekolah itu,
setelah kakek Hamidin selesai menjelaskan keinginanya itu, kepala sekolah
itupun tertawa sangat lebar, membuat kakek Hamidin bingung.
" kakek tidak perlu
pikirkan biaya sekolah cucu-cucu kakek, sekarangkan sudah ada dana BOS jadi,
tidak ada yang perlu dibayar, besok kakek suruh kedua cucu kakek ke sekolah
untuk melanjutkan sekolah mereka" kata kepala sekolah itu kepada kakek
dengan penuh senyuma.
"benarkah Pak??"
tanya kakek dengan lantang
" iya kek...!!!"
Setelah selesai berbincang dengan kepala sekolah itu, kakek
langsung pulang ke rumah dengan begitu semangat. Kemudian kakek menyampaikan
pesan dari kepala sekolah itu kepada kedua orang cucunya. Lisa dan Yoyo pun
merasa sangat senang karena mereka bisa melanjutkan sekolah mereka kembali.
Keesokkan harinya pun Lisa dan Yoyo pergi
kesekolah, meskipun hari pertama mereka masuk sekolah penuh dengan cemooh dari
teman-teman sekelas mereka, tetapi mereka tidak perna putus asa, demi mencapai
cita-cita mereka.
Sepulang sekolah mereka pun pergi kesebuah kali
yang tidak begitu jauh dari rumah mereka untuk mencuci seragam sekolah mereka,
karena Lisa dan Yoyo hanya memiliki satu stel seragam sekolah per orangnya.
Begitu semangatnya mereka mencuci, dengan tidak sadar seragam sekolah Yoyo
hilang, mereka sangat sedih, tetapi semua itu tidak menghalangi perjuangan
mereka untuk mencapai cita-cita mereka. Kebetulan Lisa dan Yoyo tidak bersamaan
masuk sekolah, Lisa jam pagi, sedangkan Yoyo siang, maka mereka bergantian
memakai seragam sekolah.
Itupun dilalui setiap hari oleh kedua kakak
adik itu, kejadian itupun tak pernah diketahui olek kakek Hamidin.
suatu hari Lisa dijahili oleh teman sekelasnya, dengan membuang
buku-buku Lisa ketong sampah, dengan tidak sengaja kepala sekolah melihat
kejadian itu, kemudian kepala sekolah mengambil buku yang dibuang ke dalam tong
sampah itu, kepala sekolah membaca buku Lisa yang berisikan berbagai cerpen,
tanpa sepengetahuan Lisa cerpen-cerpenya itu dilombakan oleh guru Bahasa
Indonesianya setingkat Kabupaten. Seminggu setelah cerpen-cerpen itu dikirim,
ternyata cerpen-cerpen Lisa mendapat peringkat pertama tingkat Kabupaten.
Guru Bahasa Indonesia Lisa pun memberi tahu kepada Lisa, Lisapun merasa senang,
ditambah dengan hadiah yang diperoleh Lisa berupa uang, yang dapat membantu
kakek Haimidin untuk membuka usaha. Sehingga sekarang kehidupan mereka lebih
baik dari yang biasanya. dan Yoyopun bisa membeli seragam sekolah yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar