Meraih
Kesuksesan dengan AKU
Arti sukses itu tidak relatif, yaitu meraih apa yang
diinginkan. Yang relatif adalah meraih kesuksesan di dunia, karena setiap orang
memiliki keinginan yang berbeda. Sukses hakiki itu sama bagi semua orang yang
beriman, yaitu meraih ridho ALLAH dan mendapatkan surganya. Setelah kita
mengetahui tentang ajang pembentuk diri, penentu masa depan kita yang pasti
kita juga ingin mencapainya dengan berbagai cara meskipun kadang kurang layak
untuk di lakukan, kenyataaan yang sudah terbentang luas membuat kita semakin
tahu bahwa banyak sekali orang-orang yang mencapai cita-citanya dengan cara
yang pastinya tidak layak untuk disebutkan. Jadi meskipun banyak orang yang
mencapai cita-cita mereka dengan sesuatu hal
yang kurang layak, sebaiknya kita melakukannya dengan sesuatu yang baik.
Hal yang
dapat kita lakukan demi mencapai suatu cita-cita dengan cara yang baik, seperti
menanamkan AKU di dalam diri kita. AKU (Ambisi
dan cita-cita, Keinginan, Usaha), kita lihat dalam kehidupan ini memang
perlu adanya ambisi dan cita-cita, karena kalau saja itu tidak dimiliki oleh
seseorang individu dalam menjalankan hidup ini maka mereka tidak akan
mengetahui jalan hidup yang akan mereka tempuh. Jika mereka memiliki suatu
pedoman atau sebuah target dan cita-cita
yang hendak dicapai maka mereka akan lebih tertuntun untuk menjalankan segala
sesuatunya. Menjalani kehidupan janganlah seperti air yang mengalir, meski
mereka menuju satu tujuan tapi jalur mereka sangatlah tidak jelas. Mungkin saja
air yang mengalir ini harus melewati berbagai tempat yang menjijikkan, apakah
kita mau menjalani kehidupan semacam itu?
Untuk
mencapai segala sesuatu yang kita inginkan banyak terdapat berbagai
rintangan. Tapi sebuah rintangan itu merupakan sebuah tolak ukur bagi kita
dalam melakukan sesuatu, karena semua orang yang menghadapi rintangan termasuk
orang yang sukses saat itu, karena orang yang sukses, orang yang mampu
mengatasi rintangan itu.
Setalah kita memiliki subuah target ataupun
cita-cita yang hendak kita capai harus mengiringinya dengan keinginan yang kuat
untuk menggapainya. Karena kalua saja tidak kita iringi suatu cita-cita dengan
keinginan yang kuat, maka semua itu tidak akan mudah tercapai. Dengan keinginan
ini akan muncul rasa percaya diri dalam diri kita, dengan adanya percaya diri
dalam diri kita maka faktor penghambat untuk meraihnya akan dapa kita lalui
dengan sendirinya.
Setelah ambisi dan cita-cita kita diiringi oleh
keinginan yang kuat, kita juga harus menambahkan dengan usaha yang baik demi
mencapai sesuatu yang kita inginkan. Karena segala sesuatu yang hendak kita
inginkan kalau tidak diiringi dengan usaha semua itu akan serasa sia-sia saja.
Dan apa yang kita peroleh tidak seindah dan sebaik yang kita pikirkan.
Jika semua itu kita lakukan maka tidak akan ada
lagi anggapan atau pikiran mengenai cita-cita seperti sewaktu masa kecil, ada
alasan tertentu kenapa pada waktu kita kecil dulu suka ditanya, “Kalau sudah
besar nanti, apa cita-citamu?”. Karena begitu polosnya kita pada waktu itu,
mungkin kebanyakan akan menjawab untuk bercita-cita sebagai seorang dokter,
pilot, tentara, atau terkadang ada saja yang menjawab dengan kepolosannya itu
kalau dia ingin masuk surga.
Dan karena ketidak tahuan dari kita dengan maksud
yang sebenarnya dari pertanyaan cita-cita itu, sehingga apa yang kita jawab
pada waktu itu seakan tidak bisa mempengaruhi pikiran kita untuk meraih
cita-cita itu. Seharusnya kita sadar untuk apa kita berusaha meraih
cita-cita yang pernah kita ucapkan pada waktu kecil dulu, dengan begitu AKU
harus ada di dalam diri kita.
Maka dari itu, tentukan dan berusaha untuk meraih
cita-cita mulai dari sekarang adalah hal yang sudah seharusnya kita
lakukan untuk menuju kehidupan yang lebih baik di masa depan nanti. Meski
jalurnya tidak mudah untuk dilewati, tapi selama kita tahu jalan-jalan yang
harus dilalui maka kita tidak perlu untuk melewati jalur yang tidak kita
inginkan seperti ilustrasi air tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar